Tips Imunisasi Pada Bayi dan Balita
Imunisasi adalah pemberian vaksin pada
bayi dan balita dengan cara disuntikkan atau diteteskan ke mulut untuk
mencegah terjadinya penyakit tertentu. Setelah bayi di imunisasi akan
terjadi demam atau tidak, itu tergantung pada daya tahan tubuhnya.
Beberapa tips yang dapat di lakukan sebelum dan setelah bayi/ balita anda diimunisasi :
Untuk menghindari reaksi imunisasi :
- Saat akan diimunisasi pastikan anak
dalam kondisi sehat. Tidak disarankan memberikan vaksin pada anak yang
demam atau sedang sakit yang lebih serius dari batuk pilek
- Jika anak memiliki sejarah alergi informasikan kepada dokter, karena pada kasus alergi tertentu anak perlu dihindari dari beberapa vaksin. Contoh : MMR atau vaksin cacar jangan diberikan pada anak yang alergi gelatin. Vaksin influenza sebaiknya tidak diberikan pada anak yang alergi telur.
- Jika anak memiliki sejarah alergi informasikan kepada dokter, karena pada kasus alergi tertentu anak perlu dihindari dari beberapa vaksin. Contoh : MMR atau vaksin cacar jangan diberikan pada anak yang alergi gelatin. Vaksin influenza sebaiknya tidak diberikan pada anak yang alergi telur.
Sebagian imunisasi menimbulkan reaksi bengkak dan kemerahan di sekitar
daerah yang disuntik dan atau menimbulkan demam, maka agar bayi nyaman
setelah diimunisasi, lakukan :
- Beri obat penurun demam dengan dosis sesuai anjuran dokter
- Kompres dengan air dingin di bekas bagian yang disuntik selama 10-20 menit untuk membantu mengurangi rasa sakit dan bengkak
- Beri banyak cairan karena bisa membantu mengurangi demam
- Atur pendingin ruang agar suhunya nyaman untuk anak
Segera hubungi dokter bila anak menunjukkan gejala berikut tak lama setelah diimunisasi :
- Sulit bernapas
- Sulit bernapas
- Suaranya serak dan napasnya berbunyi
- Gatal-gatal disertai bintik-bintik merah
- Wajahnya pucat
- Jantung berdebar
- Hilang kesadaran
Sumber :www.bayisehat.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar